Perak sudah dikenal sejak berabad-abad akan kegunaannya
sebagai pembunuh kuman. Dalam peradaban kuno, masyarakat yang sosial ekonominya cukup berada akan menggunakan perak sebagai wadah pernyimpanan cairan dan
penggunaan sendok garpu dari perak serta alat perkakas dari perak .Dalam
pengobatan Ayurveda secara tradisional di masyarakat India kira-kira 2000 tahun
yang lalu, menggunakan batang perak untuk ditempelkan pada jenis luka
terbuka dengan tujuan mengurangi infeksi,terkadang juga digunakan dalam bentuk
bubuk perak yang dicampurkan dalam bentuk koloid yang bertujuan untuk
meregenerasi sel-sel /peremajaan kembali,cara ini dapat menolong dan mengurangi
infeksi serta peradangan (www.ayurveda.com).
Pada zaman
Mesir kuno menggunakan perak untuk menjaga pasokan makanan nya supaya aman dari
jamur,begitu juga dengan orang Fenisia, dikatakan dalam sejarah mereka
menyimpan air, anggur , dan cuka dalam botol perak untuk pencegahan dari
kerusakan yang disebabkan bakteri dan jamur. Pada awal tahun 1900-an,
orang-orang biasanya akan menaruh uang logam perak dalam botol susu untuk
memperpanjang umur susu segar.
Dalam Perang Dunia I, sebelum munculnya antibiotik , perak
telah digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit infeksi. Pada tahun 1891
koloid perak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit infeksi,biasanya
koloidal perak digunakan dengan cara di minum atau dapat juga di gunakan
sebagai obat kumur,disuntikan secara intravena dan intramuscular,digunakan
juga sebagai obat tetes mata dan penggunaan secara topical,dimana tujuan cuma
satu yaitu memerangi kuman infeksi.
Perak nitrat (AgNO3) digunakan dalam larutan encer sebagai obat tetes mata
untuk mencegah konjungtivitis pada bayi baru lahir.
Albert
Searle,Pendiri dan pemilik perusahaan Farmasi,merupakan seorang peneliti dan
pencetus awal untuk koloidal perak pada tahun 1900.Dalam bukunya yang berjudul
“The Use of Colloids in Health and Disease” (Kegunaan koloidal perak didalam
kesehatan dan penyakit) menerangkan hasil penemuannya dalam penyembuhan
berbagai penyakit infeksi dengan menggunakan koloidal perak disertai ulasan
berbagai artikel yang telah di publikasikan dalam British Medical Journal dan
Lancets bagaimana keberhasilan koloidal perak dalam menyembuhkan berbagai
penyakit infeksi. Albert Searle menulis “Aksi membunuh kuman dalam berbagai
elemen metal di tahap koloidal telah di demonstrasikan keberhasilannya dan
penggunaannya pada manusia sebagai subjek dan sudah berhasil dalam banyak
kasus dengan hasil penyembuhan yang luar biasa, baik penggunaan secara
internal /oral /topical hasil yang dicapai yaitu fatal bagi kuman dan parasit tanpa
ditemukan adanya keracunan pada manusia (halaman 75 The Use of Colloids in
Health in Disease).
Hippocrates
“ bapak obat “ menyatakan bahwa perak sebagai penyembuh penyakit yang
menguntungkan manusia karena bersifat antimikroba. Pada awal 1900-an, perak
memperoleh persetujuan peraturan sebagai antimikroba. Sebelum pengenalan
antibiotik, koloid perak digunakan sebagai bahan pembasmi kuman dan
desinfektan. Dengan diperkenalkannya antibiotik di tahun 1940-an, penggunaan
perak sebagai antimikroba berkurang. Sebagai hasilnya, penggunaan perak koloid
digantikan dan di lupakan.
0 komentar: