Photobucket

Rabu, 21 November 2012

Dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya Dalam Ilmu Kedokteran

1.APAKAH  ITU STEM CELL ?

Minat terhadap stem cell atau sel induk jelas meningkat dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal itu disebabkan karena potensi stem cell yang sangat menjanjikan untuk terapi berbagai penyakit sehingga menimbulkan harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi stem cell, jenis dan sifat stem cell, dan potensi pemakaiannya untuk berbagai penyakit.
          Sel awal atau sel segala atau Sel punca atau stem sel bahkan disebut sel Tuhan inilah yang diharapkan menjadi kunci jawaban dari semua penyakit manusia, contohnya luka bakar, daging yang hilang atau terkoyak, pembuluh darah jantung yang rapuh, patah tulang, kanker, bahkan untuk membentuk seorang manusia yang baru (human cloning). Hebatnya, dengan menggunakan sel embrionik ini, dapat dibuat bukan hanya satu, bukan dua, tapi puluhan, bahkan mungkin ribuan hasil kloning dari diri anda, dan bayangkan jumlah tersebut untuk membuat jutaan tentara organik!!! (bagi mereka yang gila perang)
Mengapa Sel punca? Istilah sel stem cell sendiri dikenalkan oleh histolog Rusia, Alexander Maksimov, pada tahun 1908. Ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan lain-lain. Teori ini akhirnya baru terbukti 70 tahun kemudian. Sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus menerus, dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan iduksi yang tepat, Sel punca akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel syaraf, sel otot, dan sebagainya.
Karena itulah Sel punca ini disebut sebagai sel dewa, atau sumber dari semua sel di dalam individu manusia. Ada berbagai macam Sel puncaSel punca embrionik, sumsum tulang, plasenta, jaringan lemak, bahkan darah menstruasi wanita. Karena beragamnya bentuk Sel punca ini, maka beragam pula sel tubuh yang bisa disembuhkan, terutama untuk mengganti sel-sel pankreas, sel-sel ginjal bahkan sel-sel jantung. Bahkan di Indonesia sendiri, terapi Sel punca di sudah diterapkan RS Cipto Mangunkusumo kepada pasien infark jantung. (Sumber: http://ossmed.com/artikel/sel-punca-stem-cell/)

2. SIFAT – SIFAT STEM CELL
Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.

3. JENIS STEM CELL
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
Totipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
Pluripotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
Multipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
Unipotent.
Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew)
Berdasarkan Sumbernya
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:
1.    Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur
2.    Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 ­ 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.
3.    Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
4.    Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat.(Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006)  pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.
5.    Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
a.       Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
- hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic    stem cell  dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal  stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
b.   Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
- susunan saraf pusat
- adiposit (jaringan lemak)
- otot rangka
- pankreas

Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya. 







0 komentar:

Posting Komentar