1.APAKAH ITU STEM CELL
?
Minat terhadap stem cell
atau sel induk jelas meningkat dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal itu disebabkan karena potensi stem cell yang
sangat menjanjikan untuk terapi berbagai penyakit sehingga menimbulkan harapan
baru dalam pengobatan berbagai penyakit. Dalam tulisan ini akan dibahas
mengenai definisi stem cell, jenis dan sifat stem cell, dan
potensi pemakaiannya untuk berbagai penyakit.
Sel awal atau sel segala atau Sel punca atau stem sel bahkan
disebut sel Tuhan inilah yang diharapkan menjadi kunci jawaban dari semua
penyakit manusia, contohnya luka bakar, daging yang hilang atau terkoyak,
pembuluh darah jantung yang rapuh, patah tulang, kanker, bahkan untuk membentuk
seorang manusia yang baru (human cloning). Hebatnya, dengan menggunakan sel
embrionik ini, dapat dibuat bukan hanya satu, bukan dua, tapi puluhan, bahkan
mungkin ribuan hasil kloning dari diri anda, dan bayangkan jumlah tersebut
untuk membuat jutaan tentara organik!!! (bagi mereka yang gila perang)
Mengapa Sel punca? Istilah sel stem cell sendiri dikenalkan oleh
histolog Rusia, Alexander Maksimov, pada tahun 1908. Ia berteori bahwa ada satu
macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti
menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan lain-lain. Teori ini akhirnya
baru terbukti 70 tahun kemudian. Sel ini memiliki ciri mampu membelah diri
secara terus menerus, dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan
iduksi yang tepat, Sel punca
akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel
syaraf, sel otot, dan sebagainya.
Karena itulah Sel punca ini disebut sebagai
sel dewa, atau sumber dari semua sel di dalam individu manusia. Ada berbagai
macam Sel punca, Sel punca embrionik, sumsum
tulang, plasenta, jaringan lemak, bahkan darah menstruasi wanita. Karena
beragamnya bentuk Sel punca
ini, maka beragam pula sel tubuh yang bisa disembuhkan, terutama untuk
mengganti sel-sel pankreas, sel-sel ginjal bahkan sel-sel jantung. Bahkan di
Indonesia sendiri, terapi Sel punca di
sudah diterapkan RS Cipto Mangunkusumo kepada pasien infark jantung. (Sumber: http://ossmed.com/artikel/sel-punca-stem-cell/)
2. SIFAT – SIFAT STEM CELL
Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
Kemampuan untuk
memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew).
Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama
dengan dirinya melalui pembelahan sel.
3. JENIS STEM CELL
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan
Berdiferensiasi
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
Totipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam
stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
Pluripotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi 3
lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat
menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk
stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
Multipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel.
Misalnya: hematopoietic stem cells.
Unipotent.
Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda
dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat
memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew)
Berdasarkan
Sumbernya
Stem
cell
ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell
dibagi menjadi:
5. Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
1.
Zygote. Yaitu pada tahap sesaat
setelah sperma bertemu dengan sel telur
2.
Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst
(embrio yang terdiri dari 50 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic
stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in
vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic
stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus
hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi
kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.
3.
Fetus. Fetus dapat
diperoleh dari klinik aborsi.
4.
Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali pusat
segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat.(Cermin
Dunia Kedokteran No. 153, 2006) pusat
merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan
jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.5. Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
a. Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem cell
dari sumsum tulang:
- hematopoietic stem cell.
Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
b. Jaringan lain pada
dewasa seperti pada:
- susunan saraf pusat
- adiposit (jaringan
lemak)
- otot rangka
- pankreas
Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.
0 komentar: